Mulai dari nol (lagi)

Teringat kembali beberapa tahun silam (dekade mungkin lebih tepatnya 😂 ) pengalaman bergabung dengan aktivitas jurnalistik semasa SMA. Motivasinya karena saya suka menulis dan ternyata kemampuan menulis saya "cukup layak" tampil di media SMA.


Please, tolong diingat saya bukan angkatan Dilan. 
Gambar hanya merepresentasikan anak SMA masa kini.


Kemudian berlanjut pada saat kuliah, karena merasa sok ingin study-oriented (percayalah saya termasuk golongan pintar pada masanya hanya hingga kuliah di institut terbaik bangsa kemudian akademis biasa-biasa saja). Sehingga pada akhirnya memutuskan tidak mengikuti klub jurnalistik (karena hampir semua klub pasti ada ospeknya) dan finally memutuskan bergabung dengan klub karawitan Jawa (mimpi apa ya). 

 gambar diambil dari sini

Please, mohon diingat level saya memainkan gamelan adalah bermain tanpa feeling (kata sesepuh pengrawit) namun setidaknya sudah menambah kecintaan saya pada kebudayaan Jawa dan sisi musikalitas saya yang ternyata masih berlanjut.

Setelah bergelut di dunia karawitan tiba-tiba berkenalan dengan senior SMA yang satu kampus menawarkan kesempatan mengisi web binaan masjid kampus. Jadilah saya terjebak masuk lagi ke dunia jurnalistik (padahal sebenernya karena sedang suntuk dari kuliah tingkat akhir). Boleh dikata membangkitkan insting menulis tapi hanya singkat karena alhamdulillah saya lulus di waktu yang tepat tepat waktu. Oke, good bye my college life.

Singkat cerita setelah kuliah bekerja di Jakarta seperti selayaknya manusia-manusia Jakarta. Sempat kirim artikel ke majalah kampus karena ada  kekurangan artikel lowongan artikel sesuai dengan bidang kerja *tanpa iming-iming apapun ya haha. Hingga akhirnya pada saat ini setelah  ganjil bekerja selama 7 tahun dengan status sudah memiliki KK baru dengan seorang pria, tibalah saya tergerak mengikuti kelas-kelas online yang kekinian untuk pengembangan diri.

Dengan tujuan membaca contoh-contoh tugas sebelumnya dan blog peserta kelas sebelumnya yang mengharuskan peserta untuk menuliskan tugas tersebut dalam instagram/blog maka tergeraklah hati saya untuk membuat blog kembali (padahal sesungguhnya sangat iri dengan mamak-mamak yang sudah tidak muda namun gemar menulis). Bukan blog tugas semata. Apalagi blog alay. Tetapi semoga blog ini akan menjadi sarana pengembangan diri bagi saya dan berbagi bukan ilmu dengan orang lain.


Tulislah. Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya.
Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran (H.R. Ahmad)















Comments

Popular Posts