buku buku buku buku

Pada masanya, dulu saya adalah maniak buku (and i am still trying to be now). Dimana sejak SMP suka sekali mengunjungi perpustakaan sekolah pada saat itu yang hanya berisikan buku-buku usang hahaha. Namun berkat buku-buku usang itulah (dan keberuntungan mendapatkan guru Bahasa Indonesia yang benar-benar menyukai sastra) maka terlahaplah buku-buku seperti Salah Asuhan, Azab dan Sengsara, pokoknya buku karangan Merari Siregar, S.Takdir Alisjahbana dan penulis lainnya sudah tidak saing bagi saya waktu itu (takjub juga bagaimana bisa mencerna semuanya haha). Tapi sesungguhnya tipikal guru Bahasa Indonesia yang memahami sastra lah yang dibutuhkan agar bisa memahami sastra Indonesia.

 I dont think kids nowadays will like this kind of book

Kemudian pindah ke SMA dengan perpustakaan yang sedikit lebih manusiawi. Banyak buku baru dan setiap minggunya ada koleksi majalah remaja seperti Gadis, Kawanku, Hai (it was heaven for me really haha - anak jaman sekarang sepertinya sudah tidak tertarik untuk membaca majalah ya?). Hampir bisa dikatakan sebagian besar novel yang ada pasti sudah saya lahap. Kebanyakan koleksinya adalah novel Mira W yang banyak diangkat menjadi sinetron pada masa itu.

 Takjub juga saya bisa doyan dengan buku-buku seperti ini

Lanjut lagi setelah kuliah difasilitasi dengan perpustakaan yang super besar dan lengkap dengan koleksi novel text book terbitan luar negeri. Yes, most of my college text books are in English (and fortunately i can finished them all). Sebagian berasal dari hibah kakak kelas, atau jika tidak ada pilihannya adalah membeli buku asli fotokopian haha (yang meski fotokopi adalah tetap mahal) Please forgive me for buying illegal books hahaha. Sisanya buku-buku tambahan yang diperlukan cukup meminjam dari perpustakaan Pusat atau perpustakaan jurusan. But still, library has been become my second home at that time. Not only for studying but also for rileks-ing (downloading korean drama hahaha)

 Favorite book at college

Setelah bekerja, pastinya sudah punya penghasilan sendiri dong. Mulailah saya membeli beberapa buku yang saya inginkan meski pada akhirnya menjadi belum dibaca dikarenakan dihibahkan kepada kawan kos pada saat saya akan melanjutkan studi di luar negeri. Huft, menyesal rasanya waktu itu. Tapi memang benar kata orang. Kalau buku belum sempat dibaca artinya ilmu dari buku tersebut belum menjadi hak milik kita. Nasi sudah menjadi bubur. Ya, dimakan saja kalau begitu. Hahahhha

Pulang dari studi, sudah punya rumah sendiri, mulai merasa bisa membeli buku (dengan angan-angan membuat perpustakaan pribadi). Maka dimulailah babak baru menambah koleksi buku meski ternyata belum sepenuhnya berjodoh dengan buku-buku tersebut. Karena rumah jarang ditinggali yang ternyata kemudian diserang oleh kumpulan rayap yang memakan habis beberapa buku *hikksss
Oke, harus menata kembali buku-buku tersebut dengan memajang di rak ruangan depan (dengan harapan agar segera dibaca).

Beberapa tahun kemudian, tak dinyana tertarik dengan materi Marie Kondo yang membahas metode bagaimana hanya menyimpan benda-benda yang menimbulkan kebahagiaan bagi kita (kata lainnya mah menyingkirkan barang haha). Pada saat itulah saya menyadari betapa banyaknya buku terbengkalai. Apa jawaban saya nanti untuk mempertanggungjawabkan dihadapan Nya (lagi bener aja nih). Ditambah lagi kawan-kawan yang masih suka melakukan update sudah membaca buku blablabalabla.

Magic book


Teringatlah saya kembali kepada akun Goodreads yang saya miliki. Pada komunitas tersebut kita bisa menuliskan jumlah target buku yang akan kita baca selama setahun, buku yang sudah, sedang dan ingin dibaca oleh tiap orang. Mulailah saya mengupdate 2018 challenge sebanyak 6 buku pada bulan Juli 2018 (jangan muluk-muluk targetnya). Paling tidak target saya adalah membaca koleksi buku saya dan bisa menghibahkan buku tersebut kepada orang lain dan juga menahan diri untuk tidak membeli buku untuk sementara waktu (yang ternyata sedikit jebol ketika saya membeli koleksi buku kisah nabi dari penerbit Sygma - mumpung diskon gede buk hahah)

 This book is such a rip off  but .... huhu

Saat ini, saya bisa mengatakan dengan bangga sudah menyelesaikan 11 buku dan sudah menghibahkan beberapa buku  kepada orang lain (horeee, ada slot kosong di lemari kosan untuk baju wkwkwk).

Goodbye my babies


Sungguh saya takjub dengan pencapaian saat ini yang bisa tercapai gara-gara membaca buku Marie Kondo dan juga menerapkan metode "The power of 15 minutes" yang didapat dari blog Ewafebri. Setiap harinya saya berusaha membaca buku meski hanya beberapa lembar dan kemudian mencatatnya di jurnal sebagai reading track (pengen pamer bullet journal namun sepertinya ku tak sanggup haha)

Oke, cukup sekian ocehan hari ini. Doakan saya untuk tetap istiqomah menghabiskan koleksi buku. Still have a long way to go girls.

Cheers.




Comments

Popular Posts