DAY #23 – 30 DAYS BLOG CHALLENGE – HAL YANG DISESALI

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)
 
Semua manusia pasti punya penyesalan masing-masing. Tapi karena sudah ada hadis yang menyebutkan dilarangnya mengucapkan 'seandainya..' maka topik ke-23 ini saya ubah menjadi hal- hal yang tidak saya sesali (tanpa bermaksud pamer yaa)

Tidak menyesal melanjutkan kuliah lagi ketimbang menikah 


Pada saat itu mayoritas kawan-kawan saya sudah memiliki calon dan akan menikah (usia 24), sedangkan saya belum ada calon dan malah akan melanjutkan sekolah. Rasanya super galau (meski pada saat itu gerakan nikah muda belum booming). Saya berpikir "iya kalo saya tidak S2 kemudian ketemu calon lalu menikah. Misal ternyata saya tidak sekolah dan belum juga menikah bagaimana?" Akhirnya saya putuskan melanjutkan studi meski selama studi dan setelahnya dihantui rasa galau. Baru beberapa tahun setelahnya menyadari "Alhamdulillah saya bisa melanjutkan studi saya" *telat yaa

Tidak menyesal menikah di usia menjelang 30


Lebih tepatnya seminggu sebelum menginjak usia 30 tahun saya menikah. 4 tahun sebelumnya menjadi masa super galau dimana saya ingin menikah, sampai-sampai saya sempat berpikir "kalau memang takdirnya saya belum atau tidak bisa menikah, boleh ga punya pacar aja" Yang dikemudian hari baru saya pahami bahwa keinginan punya pacar itu adalah dikarenakan kurangnya kasih sayang (bukan ngarang, tapi ini penjelasan dari pakarnya). Maka bagi para calon orang tua dan orang tua, limpahilah anak-anakmu dengan kasih sayang agar tidak mencari kasih sayang di luar rumah.

Sekitar 2 tahun sebelum 30 tahun saya baru mulai menata hati pelan-pelan. Mulai menerima bahwa jodoh datangnya dari Allah. Menikah dan tidak menikah adalah ketetapan Allah. Ada banyak hal yang tetap bisa dilakukan meski kita belum menikah, bahkan waktu luang akan lebih banyak sebelum menikah. Singkat kata pada waktu itu saya siap untuk tidak menikah dan kemudian mulai mengisi dengan aktivitas-aktivitas baru sekalipun yang paling random. Mulai dari les bahasa Korea, gitar, keyboard dan aktivitas random lainnya. Menghabiskan penghasilan sendiri pokoknya supaya tidak menyesal di kemudian hari (tapi ga hura-hura juga ya).

Entah mengapa justru pada saat perasaan saya sudah cukup 'melepas' keinginan menikah ternyata kesempatan menikah baru datang. Berikut pemahaman diri terhadap 'ooh.. that's why jodoh saya baru datang sekarang' setelah menikah dan oh..oh.. lainnya 😂😂

Tidak menyesal hidup 'gemi' dan 'frugal living' 




Kata seorang kawan, saya adalah orang yang gemi dan terlihat dari sejak jaman mulai punya gaji sendiri. Padahal belum tahu saja kalau saya orang yang cukup hoarding pada waktu itu. Mulai mengurangi setelah memahami bahwa setiap harta dan barang akan ada hisabnya (buru-buru sortir baju kembali). Sekaligus tidak menyesal saya sudah menyicil rumah meski pada awalnya banyak yang menentang dengan alasan 'ngapain perempuan beli rumah, nunggu suami aja' yang ternyata saya baru menikah 5 tahun setelah membeli rumah dan ternyata juga suami saya bukan orang Jakarta ahaha. Alhamdulillah. Bayangkan jika ternyata saya tidak ada rumah di Jakarta Bekasi maka dimanakah saya dan suami harus melepas rindu ketika bertemu selain di kosan. Hahaha.

Tidak menyesal pindah kota untuk kuliah


Saya sempat menyesal kenapa kuliah jauh dari rumah hingga akhirnya bekerja di ibutiri kota yang kejam ini. Melihat seorang kawan pria yang berkuliah di kota kelahiran kemudian mendapatkan pekerjaan di kota lain yang masih berdekatan. Kenapa bukan aku? Kenapa? Dasar manusia memang tidak pernah bersyukur ya haha. Baru beberapa tahun terakhir menyadari bahwa kalau saya tidak kuliah di universitas A maka saya tidak akan bekerja di B. Jika saya tidak bekerja di B mungkin saya tidak akan bertemu dengan jodoh saya sekarang. Etdah balik lagi masalah jodoh.

Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahu, sedang kamu tidka mengetahui [Al Baqarah: 216]

Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3599-yang-tidak-engkau-sukai-bisa-jadi-lebih-baik.html
Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3599-yang-tidak-engkau-sukai-bisa-jadi-lebih-baik.html
Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3599-yang-tidak-engkau-sukai-bisa-jadi-lebih-baik.html
Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3599-yang-tidak-engkau-sukai-bisa-jadi-lebih-baik.html
Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3599-yang-tidak-engkau-sukai-bisa-jadi-lebih-baik.html
Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3599-yang-tidak-engkau-sukai-bisa-jadi-lebih-baik.html

Dari semua ketidak penyesalan saya sebenarnya masih banyak yang bisa disebutkan sebagai bentuk syukur kita kepada ketetapan Allah.

Seharusnyapun manusia tidak berandai-andai memiliki penyesalan terhadap hal-hal duniawi melainkan penyesalan kenapa tidak memaksimalkan waktu hidup dan rejeki sehat untuk beribadah.

Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin [As-Sajdah/32:12) Andaikata kami dahulu mau mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya kami tidaklah termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala [Al-Mulk/:10]
 
Akan datang masa penyeselan ketika sudah berada di hari akhir. Semoga kita tidak termasuk orang orang yang menyesal di hari akhir. Amin.

Comments

Popular Posts