DAY #29 – 30 DAYS BLOG CHALLENGE – PLANNING AND PREPARING FOR 2019


Dalam rangka menyambut tahun 2019 (sesungguhnya tidak harus menunggu mah, alasan cari momen saja) maka saya mempersiapkan beberapa rencana di tahun 2019.

Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’)

Visi hidup seorang muslim itu seharusnya adalah visi yang membentang mulai dari dimensi kehidupan dunia sampai ke kehidupan setelah kematian. Muhasabah atau evaluasi diri disebutkan sebagai kunci kesuksesan muslim yang tentunya segera diikuti dengan aksi perbaikan.

Dikatakan dari Umar R.a

Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di dunia.

Aspek yang menjadi muhasabah mulai dari ibadah, cara mendapatkan rejeki (pekerjaan), kehidupan sosial dan juga dakwah. Kalau mau dibilang bahasa kerennya sekarang itu HIJRAH. Yah, meskipun kalau hijrah kan kesannya menyeluruh ya.

Ok back to the topic. 

Kalau buat saya sendiri dikatakan hijrah sepertinya masih berlebihan. Karena saya masih jauh dari itu. Tapi saya akui saya bisa dikatakan cukup rutin melakukan muhasabah terhadap diri sendiri. Meskipun target saya tahun depan adalah target saya tahun ini yang merupakan target tahun sebelumnya yang belum terlaksanakan. Hahaha. Bahkan sebenarnya saya juga menyusun daftar rencana per bulan dan mengevaluasi di bulan berikutnya. Meskiii pelaksanaan tak semudah rencana.
Setelah melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah lakukan selama tahun 2018 maka saya kembali menyusun beberapa rencana di tahun 2019

Ibadah
Dari segi ibadah, saya menyadari saya masih jauh dari kata sempurna. Sudah menjelang Ramadhan dalam 4 bulan lagi tapi bacaan Quran saya masih jalan di tempat sejak puasa terkahir. Ups. Ya masa semangat khatam cuma pas Ramadhan. Begitu pula keinginan sholat malam belum bisa dilaksanakan. Ohlala, susah sekali ya rasanya bangun malam. Ibadah masih kurang tapi merasa sudah ingin minta ini itu. Ayo semangat! Go! Go! 


Skill Development
Sudah sempat ikut les Bahasa Korea tapi nampaknya sangat perlu mengulang kembali agar materinya tidak menguap sia-sia. Begitu pula gitar dan piano. Betapa sulitnya meluangkan waktu ya (alasan mah). Padahal nonton drama Korea jalan terus. Haha. Practice makes progress. Ingat itu hai kawan! Kemudian kuteringat Bahasa Arab yang terhenti di modul 14. Duh duh duh.
Di tahun ini pula saya melanjutkan kegiatan mengikuti kelas online mulai dari Bengkel Diri (Ummu Balqis) level 2, Foundation Institut Ibu Profesional dan juga HSI (Halaqah Silsilah Ilmiyah) Abdullah Roy yang mendalami sirah nabi. Bismillah semoga istiqomah buat semuanya.
Hutang buku yang sudah dibeli namun beli dibaca juga masih menumpuk. Ups. Sudah mulai dari 3 bulan saya ngebut menghabiskan stok buku demi agar buku tersebut dapat lebih berguna dengan dihibahkan kepada orang lain. Pencapaian baca buku tahun lalu 12 dari target 6. Untuk tahun ini saya memasang target sebanyak 24 buku (cus langsung update di Goodreads). Teringat perkataan dalam suatu kajian. Rejeki adalah sesuatu yang kita miliki dan kita gunakan sampai habis. Misal makanan maka yang menjadi rejeki adalah yang sudah kita habiskan. Rejeki dari buku adalah yang sudah kita baca sampai habis. Hmm. Mungkin agak sulit dipahami ya, next time saya akan membahas pengertian rejeki dalam Islam.  

Intinya untuk sementara saya akan stop membeli buku baru (padahal uda numpuk daftar buku yang ingin dibeli). Apalagi tema dari @bbbbookclub bulan ini adalah “Book(s) I bought last year but haven’t finished (or even started). Ulala. Kemudian hening. Tersadar.
Tahun ini juga saya ingin bisa belajar menjahit (terus wae les dong hahaha). Tujuannya agar tidak perlu membeli baju untuk sekadar membuat busana yang sederhana. Duh, masih jauh lah ya dari harapan.


Keluarga
Doa saya sementara ini yang utama adalah semoga segera bisa berkumpul dengan suami. Karena LDR itu mahal di ongkos cyiin. 

Lifestyle
Sudah hampir setahun berusaha tidak splurging dalam belanja. Apapun itu. Menerapkan metode Konmari dan berusaha istiqomah menjaga kerapihan kamar. Efek dari suami pembersih adalah istri harus bersih. Hahaha. Anggap saja ini ujian pertama sebelum bisa kumpul dengan suami. Amiin.
Mengulang kembali dari awal ikut 30 days fitness challenge, aplikasi olahraga di Playstore. Selain itu memulai lagi sarapan dengan smoothies pisang oat demi kesehatan yang lebih baik. 

Membaca lagi dari awal postingan.

Berpikir.

Kok banyak ya.



Bismillah.

Comments

Popular Posts