Jurnal Zona 3 Hari 1 Tahap Perkembangan Anak #Bunda Sayang



Disclaimer dulu sebelum dikira melakukan kebohongan publik :D

Tema zona 3 kali ini adalah Tahap Perkembangan Anak. Lantas yang belum ada anak bagaimana? Perlukah meminjam anak tetangga? Nope. Yang belum ada anak, bisa praktik dengan orang dewasa, siapa saja. Aku tentu saja kembali ke satu-satunya the only one manusia yang menjadi teman hidup sehari-hari alias suami. Bisa dikatakan anak juga dari bapak dan ibunya bukan :P

Kami diminta untuk membuat rencana stimulasi untuk 14 hari tantangan . Hmm, agak bingung ya, secara yang mau dikasi stimulasi ini anak gede, tentu tantangannya lebih berat daripada anak kecil (ga juga mah) tapi orang dewasa tantangannya ada di keluangan waktu dan kelelahan akibat usia.

Gapapa, kita coba list dulu saja, rencana akan menjadi rencana jika tidak dilaksanakan. Tapi anda akan gagal jika gagal dalam merencakan. Eh gimanaaa?

Day 1 : Membuatkan menu baru bekal suami
Day 2 : Jalan pagi dengan rute baru
Day 3 : Menata ulang furniture di rumah
Day 4 : Mencoba menu jajanan baru
Day 5 : Jalan pagi di Islamic Centre
Day 6 : Menonton vlog
Day 7 : Membuat dessert 

Hmm, baru 7 sudah ngos-ngosan aja

Day 8 : Bermain TTS
Day 9 : Tebak-tebakan lagu
Day 10 : Menonton film
Day 11 : Jalan pagi dengan rute baru
Day 12 : Sholat jamaah di masjid yang berbeda
Day 13 : Mendengarkan kajian singkat
Day 14 : Menonton video tentang haji

Maaf kalo listnya agak random, tapi emang kelihatan kurang idenya. Kalau ditanya aktivitas ini untuk perkembangan emosi apa, jujur ku tak paham. Kalau ternyata salah, mohon ditegur yah. Karena dari yang aku tangkap, khusus untuk observasi dengan orang dewasa cukup ditangkap perbedaan responnya saja. 

Oke, lanjut ke aktivitas stimulasi hari ini.

=================================

Beberapa waktu lalu, aku membeli frozen kebab di toko langganan. Varia baru, tapi ternyata kok enak, lebih ndaging juga kata suami. Kemudian bapak RT ngide nih, budhe bisa bikin kaya gini ga? Hmm, bisa aja sih, asal nemu yang jual tortilla. Mayan juga nih buat ide bekel. Kayanya bakal lebih ringkes dibanding nasi kotak everyday everywhere.

Jadilah pas belanja ke Lotte, aku beli daging giling untuk isian kebab. Cari tortilla malah ga ada, nemunya malah di toko frozen food langganan di dalam komplek. Lalu tambah beli selada di tukang sayur. Buat pemanis tambah keju slice yang melted gitu. Mau beli saos mikir-mikir karena pakdhe sempet wanti-wanti. "Ga usah beli saos-saos lagi."

Sebelum hari H, kita siapin dulu dong dagingnya. Jadi pas pagi uda tinggal masuk-masukin ke dalam tortilla. Cukup menantang ya. Kayanya abis ini mau beli kebab sambil liatin cara ngelipet kebabnya. 

Awalnya suami bilang, cukup 1 kebab aja. Budhe yang sudah merasa kayanya kurang nih, berinisiatif menambah 1 kebab lagi. Pas siang hari, kukirimkan pesan ke pakdhe. "Gimana kebabnya?" 

"Enak, tapi aku masih lapar. Kayanya memang harus bekal nasi. Kebabnya nanti bisa buat menu camilan di rumah aja"

:))))))

Kesimpulannya bekal kebab memang praktis dan enak, apalagi di dalamnya bisa dikombinasikan dengan sayur segar. Tapi sayangnya ga nampol untuk ukuran pakdhe. Let's go back to nasi kotak sajaaa.

Kebab as lunch (maaf fotonya kurang representatif)


Comments

Popular Posts