Berkunjung ke Tenggarong

Sudah lebih dari 2 tahun sejak tinggal di Balikpapan. Mumpung masih di Pulau Kalimantan, kami memutuskan untuk liburan tipis-tipis ke Tenggarong dan Samarinda. 

Kami berangkat menggunakan mobil lewat tol BalSam yang super mulus (ga ding, banyak yang tidak rata juga jalannya). Overall perjalanan no macet-macet club. 

Tol BalSam


Perjalanan memakan waktu sekitar 2.5 jam. agak rancu karena begitu masuk Samarinda langsung disambut hujan deras. Berangkat dari Balikpapan jam 06.30 WITA dan sampai penginapan di Tenggarong sekitar pukul 09.00 WITA. Pokoknya kami masih bisa santai-santai dulu di kamar sebelum melanjutkan jalan-jalan. 

Karena sudah menjelang siang, kami putuskan untuk makan siang lebih awal di RM Tepian Pandan. Menunya standar seafood yah. Yang terasa beda adalah sambelnya. Kami memesan ikan haruan dan udang galah. Masing-masing orang sudah mendapatkan sambel standar. Eh ternyata masih ada sambal khusus si ikan haruan dan sambal cobek 1 lagi. Sepertinya sambal tomat dan terasi. Penambah sedapnya ada di jeruk dan belimbing wuluh yang ditambahkan ke dalam sambal. Nyaaam. 

Saranku, datang sebelum jam 12 biar tidak terlalu ramai. Kami datang saat masih baru terisi 3 meja. Saat selesai, rasanya sudah hampir terisi seluruh area parkir mobil. 

Lanjut dari sini, kami bergerak ke Museum Mulawarwan dan Museum Kayu. Yey, apa yang selama ini hanya dilihat di buku pelajaran Sejarah saat SD, akhirnya bisa melihatnya langsung. Prasasti Yupa. Siapa sih yang ga kenal dengan Kerajaan Kutai Kartanegara? 

Prasasti Yupa


Museum Kayu juga cukup bagus suasanya. Lokasinya saja yang agak nyempil dan bikin olahraga jantung karena cukup nanjak dan cukup menantang untuk mobil rendah. 

Museum Kayu


Sore hari kami ditutup dengan drama kehabisan BBM di SPBU padahal sudah antri BBM. Niat pakdhe sih biar ayem pas besok pulang ke Balikpapan. Nampaknya, Samarinda dan Tenggarong juga mengalami antri panjang BBM di SPBU. Pakpres, please, jangan Jawa aja nih yang jadi prioritas. 

Malam harinya, kami berkunjung ke Taman Tepian Mahakam. Itu loh yang ada Garden by The River (kw nya Garden by The Bay). Bagus sih untuk hiburan warga lokal. Sayang aja kenapa harus mengadopsi objek wisata di negeri tetangga. 

Garden by the River


Ramainya ala pasar malam. Ada banyak yang berjualan di sana. Karena tidak menemukan yang cocok, kami keliling sebentar sebelum memutuskan makan malam dengan menu sop konro dan coto. 

Agaknya Tenggarong ini masih kurang banyak pilihan tempat makan yang nyaman untuk parkir mobil. Kalo ada pun ramai betul. Atau kebanyakan isinya Lamongan. 

What a day. Puas makan, kami langsung kembali ke penginapan. Bukan hotel mewah tapi cukup nyaman. Dekat dengan pusat keramaian. Yang pasti, debit airnya kencang jadi bisa puas mandi (nasib Balikpapan lagi kekeringan). 

So far, kota Tenggarong ini ternyata beyond my expectation. Kotanya rapi. Aku bisa membayangkan kalau tinggal di sini bisa jalan pagi dan sore di Tepian Sungai Mahakam. Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, kita juga punya fasilitas publik yang bagus kok. 

Tepian Sungai Mahakam



Cheers.

Comments

Popular Posts