Life Begins After 30


Bagi beberapa orang ada yang mengatakan bahwa hidup dimulai ketika usia 20, 30, 40 dst. Terserah we lah ya haha. Meski sebenarnya hidup ya dimulai sejak kita dilahirkan. Naon sih ya.

Pada usia 25-26 saya masih mengalami kegelisahan dalam menunggu jodoh. Pemicunya sebenarnya adalah karena sudah banyak kawan-kawan yang menikah sehingga otomatis kawan bermain saya juga berkurang. Ketika berkumpul pun topik perbincangan kami sudah berubah. Rasa-rasa kesepian tentu saja muncul dan menjadi penyebab rendah diri.

Dua puluh lima, dua puluh enam, dua puluh tujuh, sampai usia dua puluh delapan, kok belum nikah juga ya. Hiks. Pada saat itulah saya mulai berusaha mengikhlaskan bahwa jika memang takdir saya adalah tidak menikah juga tidak mengapa. Masih banyak hal yang bisa diperjuangkan selain menikah. I was fine with myself. Perawi hadis Bukhari saja memutuskan membujang demi menyelesaikan tugasnya mengumpulkan hadis Nabi *terus kenapa malah membandingkan dengan perawi hadis ya.

Pada masa-masa pengikhlasan tersebut saya mulai mencari kesibukan dengan belajar macam-macam dengan tujuan pengalihan kesedihan. Yang ternyata berbuah manis, dimana 2 tahun setelahnya, di saat saya sudah tidak terlalu berharap menikah malah dipermudah dalam proses mencari jodoh.

Singkat cerita, setelah menikah saya semakin menyadari bahwa ilmu yang saya miliki belum cukup. Saya merasa kehialangan banyak waktu untuk belajar. Benar apa yag dituliskan dalam novel "Sabtu Bersama Bapak", bahwa pasangan adalah bukan untuk melengkapi kekurangan masing-masing melainkan harus sama-sama kuat sehingga dapat saling menguatkan. Keduanya harus sama-sama hebat.

Kesadaran-kesadaran terhadap penyesalan di masa muda semakin menjadi ketika saya mengikuti kelas Tahsin dimana mayoritas pesertanya adalah di bawah usia 25 taun. Semakin menyadari bahwa selama ini ilmu agama yang saya miliki adalah jauh dari sempurna. Baca Al Quran saja masih terbata-bata dan salah makhroj. Mengetahui bahwa saya baru paham tanda-tanda datangnya hari kiamat. Mengetahui bahwa bekal saya menuju akhirat adalah masih jauh dari cukup. Sanggup kah? Ditambah godaan-godaan dari kanan kiri.

Ya, semuanya baru saya sadari setelah menginjak usia 30 dan saya katakan bahwa "life begins after thirty".




Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa (Al Baqarah : 41)

Comments

Popular Posts