Jurnal Zona 1 Hari 5 Self - Awareness #Bunda Sayang


 

Hari ke-5 tantangan sudah dimulai. Mulai hari ini mahasiswa Bunda Sayang #8 diminta untuk mengisi jurnal emosi sampai hari ke-14. Kayanya ini antara dreams comes true atau pembiasan agar jadi bisa dan biasa. Aku yang dulunya sempat rajin bikin bullet journal, terutama pas jaman masih ambil peran di ranah publik, setiap kali lupa atau bingung pasti langsung cek jurnal pribadi. Setiap hari pasti ada catatan hari itu mengerjakan apa, rapat apa, punya rencana apa dan lainnya. Kalau kata orang itu jadi "buku kitab" warna merah jambu. Haha. 

Agak mirip, kalau ga mirip mari kita mirip-miripkan, jurnal emosi akan berisi kejadian yang dialami pada hari itu, emosi dan pikiran yang muncul, perilaku dan reaksi fisik, ekspektasi dan penyemangat bagi diri sendiri. Wow, lebih kompleks bahkan. Lebih mirip bullet journaling yang sesungguhnya versi pribadi. Kalo rutin dibikin bisa kaya emotion daily tracker. Buat muhasabah diri, seminggu ini banyakan sedih atau bahagia, banyakan bikin dosa apa dapet pahal (yha yha).

Buat isi jurnalku biarlah menjadi "confidential document", da biarkan aku berbagi insight/AHA moment setelah mengisi jurnal emosi. Meski mungkin masi salah-salah dikit, anggaplah ini sebagai bahan latihan, sarana refleksi diri , dan uji komitmen diri untuk menyelesaikan tantangan 14 hari.

Day 5

Nothing much happened today. Bagi orang lain, akhir pekan mungkin adalah saatnya leyeh-leyeh. Sedangkan bagiku akhir pekan justru jadi ajang menyelesaikan apa yang harus diagendakan dengan pak RT (baca: suami). Pleuuus, beberapa minggu ini, karena sedang join ngeSlow yang dimulai pukul 06.30 WIB jadi makin-makin pagi persiapan memasak (eh, gimana). Ya iya dong, kajian mulai 07.30 WITA, selesai materi plus quiz sekitar 09.30 WITA. Belum termasuk kalau mengikuti sesi QnA sampai selesai pukul 10.30 WITA. Tugas bu RT adalah menyiapkan rumah yang sudah agak rapi dan logistik terjamin aman agar tidak kelaparan. Ga kebayang deh itu yang di WIB uda standby dari 06.30 WIB. Uhuk. Gapapa, alhamdulillah memulai pagi hari dengan kajian.

Karena hari sebelumnya dan di pagi harinya ada kejadian kurang menyenangkan yang membuat emosi jungkir balik (kejadian malamnya sampe kebawa mimpi padahal - yes aku si overthinking). Jadi makin-makin pas bangun kaya makin duuuh kenapa sih harus sekarang? Tapi karena ingat mau ada kajian maka langsung satset dasdes watwet dan bergegas. Ingat banget kalau hari ini tuh padet kudu abcd, belum lagi bikin jurnal tantangan 14 hari (eeeeh).

Habis nulis jurnal emosi kaya disadarkan ooh tadi aku tuh mengalami ini, alhamdulillah responnya ga ke arah bad mood, tapi bergegas ke kondisi yang positif plus langsung diberi asupan hal baik dengan ikut kajian. Wah, AHA momenku ternyata berakhir dengan apapun kondisimu saat memulai harimu, ikut kajian di pagi hari is the best. Apapun kondisimu, tidak membiarkan diri berlarut-larut memikirkan kenapa kemarin dan tadi begini sih? Cukup dengan terima kondisinya, toh sudah lewat dan lanjutkan apa yang sudah menanti selanjutnya (nasi..nasi...belum masak euy).

Bagus juga nih bikin jurnal emosi kaya gini, pas banget sama topik kajian kemarin. Menumpahkan isi pikiran entah dalam bentuk tulisan atau dengan doa (karena sudah ga tau lagi mau ngapain) adalah satu cara agar tidak overthinking, dengan membuang tumpukan informasi dan emosi (sampah di otak) yang terlalu banyak masuk di pikiran. Yuk-yuk banyakin nulis, banyakin doa, kurangi konsumsi hal-hal yang tidak perlu. Yuuuk.

Day 5 done!

Cheers!


Comments

Popular Posts