Bunda Cekatan - NHW 2 - Tahap Telur - Telur Hijau

 



Setelah minggu lalu kami diminta untuk menuliskan aktivitas apa saja yang  dilakukan selama 2 hari. Wah, rasanya seperti lagi diaudit juga nih. Tapi sebenarnya malah jadi bisa melihat betapa banyak aktivitas seorang IRT, meski kelihatan di rumah saja. Itu masih aku yang hanya menjadi IRT part time ya, karena belum ada anak. Tidak terbayangkan ibu-ibu lain yang sudah mengurus anak. 

Pernah kukatakan pada suami, jangan kau pikir perkara menjemput anak itu remeh. Jam 7 harus pergi mengantar anak sekolah, bahkan tetangga kami harus berangkat jam 6 pagi karena jaraknya jauh. Eh, balik rumah tahu-tahu sudah jam 8. Beres-beres, eh jam 10 sudah harus menjemput lagi. Ini baru 1 anak, belum kalau anaknya ada 3. 

Oke skip ke tugas selanjutnya. Dari sejumlah aktivitas tersebut, kami diminta membagi ke dalam 4 kuadran. Suka dan bisa, suka dan tidak bisa, tidak suka dan bisa, tidak suka dan tidak bisa. Hmm, tentu setelah dituliskan, ternyata masih banyak kok aktivitas harian yang aku sukai dan aku bisa melakukannya. Sayangnya mungkin porsinya tidak banyak dalam sehari-hari. Haha





Kuadran 1 diisi dengan aktivitas yang aku suka dan aku bisa. 

  • Mulai dari ibadah ritual, tentu alasannya karena itu adalah kewajiban dan memang ada momen-momen di mana aku yang IRT ini jauh lebih bisa curhat hanya kepada Allah. Mengaji, ikut kajian, belajar tahsin, rasanya semua bikin hati adem di tengah kesibukan yang makjang.
  • Olahraga juga kujadikan salah satu sarana memperoleh endorfin. Apalagi selaras dengan ikhtiar promilku. Sudah setahun terakhir ini juga aku fokus pada olahraga weight training alias angkat beban. Tujuannya biar bisa menambah BB dan melatih otot untuk persiapan punya anak. Maklum usia sudah menuju sweety forty begini. Tentu berbeda dengan mahmud nan bugar dan perkasa.
  • Membaca buku, artikel dan blog, merupakan salah satu caranya tetap update dengan isu dan ilmu terkini. Apalagi saat ini ngendon di rumah mulu. Alhamdulillah teknologi memudahkan segalanya. 
  • Lalu membaca juga termasuk saranaku untuk belajar menulis dan membuat konten. Saat ini dengan amanah sebagai kontributor penulis artikel di website Ipedia dan pembuat konten di IG regional, mau tidak mau harus konsisten belajar menulis juga. Ada kepuasaan tersendiri ketika melihat artikel dan konten yang aku buat bisa diterbitkan dan dinikmati orang lain. 
  • Sebagai sarana hiburan, aku masih suka menonton drama Korea/Jepang dan variety show. Hiburan murmer dan bisa ditonton kapan saja. Selain itu aku juga menjadikan sesi merawat muka menggunakan skincare sebagai ikhtiar untuk menjaga penampilan di usia jelang forty (lagi).
  • Untuk hal yang berhubungan dengan diri, aku suka sekali belajar sesuatu. Dasarnya memang dari kecil hanya punya kemampuan belajar. Begitu sudah besar dan punya uang sendiri rasanya ingin belajar macam-macam. Salah satunya belajar bahasa. Selain itu sekarang lagi giat-giatnya belajar sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan diri dan kesehatan holistik.
  • Membuat jurnaling sebenarnya hal yang sudah lama rutin dilakukan semasa masih aktif di ranah publik. Sampai-sampai orang kantor paham kalau kemana-mana aku selalu membawa buku kecil. Ternyata saat menjadi IRT, jurnaling menjadi penyelamat overthingkingku. Aku juga termasuk yang suka menuliskan rencanaku. Tulis aja dulu, prakteknya nanti.
  • Mengajar juga ternyata jadi salah satu hal yang aku coba beberapa bulan ini. Mencoba mengajar secara sukarela di mata pelajaran bahasa Inggris, utamanya untuk menjaga kemampuan bahasa Inggris. Hitung-hitung mempersiapkan bekal amal jariyah setelah kematian.
  • Salah satu art therapy yang kutekuni sejak resign adalah menggambar. Memulai lagi belajar menggambar secara digital dan juga mewarnai. Untuk sekadar melemaskan tangan sambil melihat warna-warna cantik. Belakangan ini juga mulai mengasah kemampuan desain grafis dengan mencoba mendesain logo. Harapannya yang satu ini bisa menjadi salah satu skill yang menghasilkan di masa depan.

Wah, kalau tidak dituliskan seperti ini, pasti akan terucap, ah tidak ada hal yang kusukai dan bisa kulakukan.

Padahal wah ternyata lebih banyak bahkan dibandingkan aktivitas lainnya. 

Untuk kuadaran suka dan tidak bisa, tidak suka dan bisa, tidak suka dan tidak bisa, bisa dilihat secara apa adanya. Haha. Dewasa itu dengan tetap melakukan apa yang bisa dilakukan meski tidak disukai. Atau tetap dilakukan meski tidak bisa dan tidak disukai. 

Akhirnya, dari 4 kuadran yang aku tuliskan, maka 5 aktivitas yang akan saya simpan sebagai telur hijau adalah:


  • Olahraga (jalan kaki dan weight training), alasannya lewat aktivitas ini aku bisa melepaskan stressku dan mendapatkan endorfin. Apalagi saat jalan kaki di dalam komplek sambil bisa menikmati pemandangan rumah-rumah :D minimal pemandangannya bukan tembok dan dapur melulu. Maklum kelamaan tidak travelling, maka inilah jalan ninjaku.
  • Art therapy ( menggambar digital, mewarnai), alasannya tentu karena aku suka menggambar haha. Ada rasa bahagia ketika bisa menghasilkan karya dari corat-coret tangan. Melihat warna-warni yang memanjakan mata juga menenangkan diri.
  • Membuat desain logo, alasannya ini juga karena rasanya senang mengulik bentuk-bentuk dan warna menjadi sesuatu yang punya makna dan bisa dinikmati orang. Dipikir-pikir karir mendesain logo sudah kumulai saat SMA lho. Saat itu seorang senior memintaku untuk mendesain stiker event sunat masal di sekolah. Desainku yang hanya bermodalkan pensil dan gambar tangan kemudian diterjemahkan dalam bentuk digital. Rasanya senang sekali waktu itu melihat hasil karyaku. Entah kenapa tak kuteruskan karena fokusku ada di skill akademik.
  • Membuat jurnaling (perencanaan dan evaluasi diri), alasannya aku memerlukan ini untuk bisa lebih memanfaatkan waktu luangku dengan optimal. 
  • Menulis (blog, artikel), alasannya menulis juga menjadi ajang pelarian ketika banyak hal berkeliaran di dalam otak. Tak mampu mengeluarkannya dalam bentuk ucapan, maka lebih baik tuliskan. Apalagi sejak menjadi kontributor di website Ipedia, membuat wawasanku bertambah karena harus menuliskan cerita dan kisah para perempuan hebat. 

Sepertinya 5 telur ini bisa jadi telur yang cukup kuat untuk ditetaskan nantinya. Semoga.


Cheers.

Comments

Popular Posts