Bunda Cekatan - Tahap Ulat - Pekan 6

 

Perasaanku Pekan Ini

Memasuki pekan ke-7 tahap ulat. Rasanya benar-benar semakin membuat para ulat menggeliat termasuk saya. Sesuatu sekali rasanya mengerjakan NHW dalam 2 pekan terakhir ini. Setelah pekan lalu kami diminta berkenalan dengan para ulat. Alhamdulillah bisa berkenalan dengan para ulat dengan jumlah melebih batas minimal. Suatu pencapaian bagi saya yang merupakan seorang semi introvert.

Pekan ini, kami diminta untuk menyiapkan potluck sesuai dengan kesukaan para teman ulat. Wah, kendati awalnya bingung, ternyata meyiapkan potluck memberikan kebahagiaan tersendiri lho. Kalau di dunia nyata kita mungkin harus menyisihkan budget untuk memberikan hadiah (atau bisa juga dengan membuat kudapan sendiri). Di dalam hutan Kupu Cekatan, para ulat cukup menyediakan waktu yang cukup untuk menyiapkan potluck untuk ulat pilihan.

Tidak menyangka bahwa awalnya saya pikir akan merasa kerepotan saat membuat potluck malah ketagihan. Rasanya bahagia bisa berbagi dengan teman ulat. Meskipun pekan ini kami diminta hanya menyiapkan 3 potluck, saya memutuskan untuk berbagi potluck dengan 4 ulat.

Potluck untuk Mbak Leska – IP Suramadu – Keluarga Bisnis, Kewirausahaan dan Digital Marketing

Sesuai dengan peminatan Mbak Leska yang ingin belajar lebih dalam menjadi content creator, saya menyiapkan potluck yang berisikan materi webinar hampir setahun lalu yang diadakan oleh Lumbung Ilmu Ibu Profesional. Webinar yang pertama kali saya ikuti semenjak mengambil peran sebagai medkomraf Hima IP Balikpapan Raya. Judulnya adalah Manajamen Konten dan Pengelolaan Media Sosial yang disampaikan oleh Ibu Septi Peni Wulandari. Bagi saya yang baru mencicipi dunia perkontenan saat itu, rasanya seperti mendapatkan durian runtuh. Di sana ibu Septi membagikan perjalanannya saat membangun konten media sosial Ibu Profesional. Contoh-contoh penerapan yang diberikan pun sangat jelas. Selain itu saya rekomendasikan pula untuk menengok akun milik Mbak Winda @ windabastiana dan komunitas @kecanduanbikinkonten yang sempat saya ikut akhir tahun lalu saat sedang giat-giatnya membuat konten. Saya akui, untuk bisa konsisten sebagai content creator, berada di tengah komunitas yang tepat akan sangat membantu.

Potluck untuk Mbak Andra – IP Gresik – Keluarga Healthy Cooking

Berdasarkan cerita Mbak Andra yang tengah getol mempraktekkan memasak makanan sehat, maka saya membagikan potluck saya di awal tahap ulat tentang cara merebus telur yang sehat. Selain itu saya tambahkan rekomendasi bahan bacaan buku berjudul La Taias – Syiafaauka Qariib yang ditulis Ustadz Abdurrahman Dani. Saya sendiri sudah menyelesaikan buku tersebut dan merasa terbantu dengan ilmu konsep panas dingin dari bahan makanan. Apalagi penyusunan ilmu tersebut juga melihat dari ilmu kesehatan dalam Islam.

Potluck untuk Mbak Aisha – IP Sidoarjo Mojokerto – Keluarga Jurnaling

Dari kisah yang dituturkan Mbak Aisha tentang alasan kenapa memilih jurnaling, saya sempat kebingungan untuk membuat potluck. Kalau lah ingin membagikan ilmu membuat jurnaling yang terlalu ribet rasanya tak elok. Apalagi beliau sendiri menyampaikan bahwa jurnaling menjadi pelampiasannya di kala penat membersamai 3 buah hati di rumah. Teringat saat saya sedang jenuh, saya sempat memutuskan untuk membeli buku mewarnai atau istilah kerennya coloring book. Bukan bermaksud gaya-gayaan tapi karena saat itu untuk menulis sudah tidak ada tenaga. Maka saya putuskan untuk mengalirkan emosi yang saya rasakan lewat mewarnai. Saya memberikan 1 referensi coloring book untuk Mbak Aisha, di mana bisa ia lakukan saat jenuh. Meski pun hanya sekadar mewarnai selama 5 menit.

Potluck untuk Mbak Tyas – IP Sidoarjo Mojokerto – Keluarga Manajemen Domestik

Lewat Mbak Tyas, saya juga merasakan ternyata tidak hanya saya sendiri yang bermasalah dengan manajemen waktu. Apalagi ketika beliau menyampaikan ingin mempelajari ilmu tentang tidak menunda-nunda suatu pekerjaan. Segera saya buatkan potluck berisi referensi bahan bacaan yang sudah pernah saya lahap sebelumnya. Yang pertama adalah Atomic Habits yang saya baca di suatu persewaan buku. Sampai sekarang saya juga ingin membacanya ulang. Kemudian ada buku The Productive Muslim yang juga saya sewa di tempat yang sama. Sudah cukup lama saya menikmati tulisan yang dibuat oleh Mohammed Faris, penulis buku ini. Kala itu, tahun 2012, beliau masih membagikan tulisannya lewat blog. Ada banyak infografis berbentuk doodle yang berisikan nasihat-nasihat dan tips membangun rutinitas ibadah. Saat itu blog Productive Muslim menemani hari-hari saya semasa bersekolah di negeri Ratu Elizabeth. Apalagi pada jaman tersebut belum banyak konten serupa di Indonesia. Ya maklum, android saja baru muncul 2 tahun terakhir. Instagram? Isinya cuma update tentang weather :)) maklum, instagram juga baru dirilis.

Nah, dari tadi sudah membahas potluck buatan saya. Lantas apakah saya juga mendapatkan potluck? Alhamdulillah ada 2 potluck dari teman ulat yang saya dapatkan. Yang pertama dari Mbak Andra tentang penggunaan AI dalam Canva. Kebetulan sekali bahkan saya belum pernah mencoba fitur ini. Lalu ada potluck dari Mbak Tyas yang berisikan daftar situs yang bisa dijadikan tempat menjual desain logo. Wah, rasanya pas sekali. Malah jadi ilmu yang belum saya rencanakan. Padahal kalau sudah belajar membuat desain logo tentu tujuan akhirnya adalah bisa menjual desain logo bukan?

Petualangan Mencari Buddy

Mencari teman bukan hal yang mudah bagiku, apalagi di dunia nyata. Kali ini kami diminta untuk mencari buddy yang akan menemani hingga akhir perjalanan menjadi kupu-kupu. Meski kami dibebaskan untuk mencari buddy entah dari 1 regional, regu, keluarga atau lintas regu. Untuk mencari teman 1 regional rasanya tidak mungkin karena hanya saya sendiri di Bunda Cekatan. Lalu jika menilik percakapan selama berkenalan dengan para ulat, tidak banyak yang mengobrol dengan cukup intens.

Akhirnya mencoba melamar seekor ulat namun ternyata ditolak. It's ok i'm fine gwenchana. Mau menunggu untuk mendapatkan lamaran kok rasanya pesimis. Dilamar laki-laki saja harus menunggu... (eh eh) yasudah aku coba melamar teman 1 keluarga yang sempat berbincang saat menyiapkan hajatan. Motivasi utamanya tentu karena tertarik dengan materi live beliau dan melihat pengalamannya dalam bidang desain. Alhamdulillah lamaran diterima. Bahkan kerennya ternyata sang buddy ini adalah termasuk ilustrator yang sudah lolos di Balai Bahasa. Wow keren banget. Semoga bisa ikut mencicipi yang dimiliki oleh Mbak Fitriana dari IP Banten yang saat ini menjadi buddy saya.

Makananku Pekan Ini

Karena agenda akhir pekan sudah berderet, maka membuat potluck menjadi prioritas utama. Baru kemudian dilanjutkan melahap makanan untuk diriku. Kalau sesuai dengan peta belajar, saya sudah harus mulai mencicipi cara membuat logo dengan aplikasi selain Canva. Yang ada di dalam daftar saya adalah Affinity Designer dan Inkspace. Apalah daya rencana tinggal rencana.

Maka yang bisa saya lahap saat ini adalah melahap tutorial bagaimana membuat logo dengan aplikasi tersebut. Salah satunya ada dalam akun ini yang menunjukkan cara membuat logo dari bentuk huruf menggunakan Affinity Designer. 

Setelah menyaksikan tutorial tersebut, rasanya semakin mantap bahwa memang aplikasi berbasis vektor lebih memudahkan dalam memodifikasi berbagai macam bentuk tanpa keterbatasan. Berbeda dengan penggunaan aplikasi berbasis Raster seperti Medibang Paint, Ibis Paint yang memang lebih condong dalam pembuatan ilustrasi.

Selain itu saya juga melahap beberapa video tutorial membuat design logo sederhana dengan mengkombinasikan bentuk huruf. Kalau hanya melihat saja rasanya memang mudah ya :D Duh, rasanya masih banyak yang harus dilahap, tapi 24 jam seperti tidak cukup (atau memang manajemen waktuku masih kurang baik). Apalagi ternyata sebulan lalu saya membuat suatu keputusan untuk belajar hal lain di luar Bunda Cekatan dengan deadline pertengahan bulan Oktober. Agak gila memang, tapi kalau tidak sekarang kapan lagi? Malah ilmu ini yang menjadi penyemangat saya untuk kembali bangkit. Bismillah semoga Allah mudahkan para ulat untuk menjadi kupu-kupu cekatan.

Cheers.