Jurnal Puasa Pekan 1 - Tahap Kepompong Bunda Cekatan

 


Puasa Pekan Ini


Mau bilang tidak terasa sudah memasuki hari terakhir puasa di pekan 1, tapi ternyata efek puasa itu terasa juga lho. Pekan ini aku berpuasa untuk mengurangi screen time dan scrolling media sosial IG. Aku akui sejak menjadi S3 RT (pahami sendiri wkwkw), ada lebih banyak waktu luang yang kucurahkan pada gawai tersayang ini. Mau tidak mau sebenarnya perlekatan dengan smartphone bagaikan pisau dengan 2 sisi. Sisi positifnya, aku masih bisa belajar dan berkarya lewat smartphone. Masih sempat menghasilkan uang tipis-tipis dari rumah. Sesuatu yang agaknya tidak mudah terbayangkan ketika tinggal di luar pulau Jawa sedangkan peluang bekerja dan menuntut ilmu masih banyak terpusat di pulau jawa.

Agar mempermudah dan memperjelas paramater keberhasilan puasaku, maka kubuat panduan singkat untuk menjalani puasa dengan lebih ringan.


Hal yang sudah berhasil di pekan ini 

Keberhasilan di pekan ini alhamdulillah masih bertahan di perolehan badge Very Good dan Satisfactory. Sejauh ini target yang bisa kucapai masih di seputar 3 parameter saja. Hal yang masih on off hanya di checklist membuka HP setelah pukul 07.00. Biasanya sih saat akhir pekan di mana ada drama on going yang sudah update :))

Lalu yang masih sulit kulakukan adalah untuk stop online pukul 19.00. Meskipun rata-rata aktivitas penggunaan HP di atas jam tersebut hanya untuk mengikuti kelas/meeting online dan membuka materi belajar ** (sensor dulu wkwkw).

Kunci keberhasilan puasa di pekan ini

Kebiasaan membuka HP setelah bangun tidur sebisa mungkin kuredam dengan melakukan aktivitas lain seperti mengaji dan berdzikir pagi.  Biasanya HP langsung kuletakkan di atas meja agar tidak mudah kugapai dan bersegera untuk berpindah ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Selain itu kutanamkan kembali niatan untuk mengikuti protokol kesehatan holistik di mana disarankan untuk memberikan asupan cahaya natural kepada mata terlebih dahulu sampai matahari terbit. Maka sebisa mungkin di sela-sela waktu memasak, aku menyempatkan memandang matahari terbit saat masih dalam ketinggian 7-10 derajat. Sepertinya cukup berefek kepadaku yang sepekan lalu tidur pulas dan sudah mengantuk di jam 9 malam. Selain itu tentu hal ini berefek pada jam online ku yang berhenti di waktu tersebut karena sudah mengantuk. Maksimal penggunaan HP kuakhiri jam 10 malam meski sempat bocor sekali hingga jam 11 malam. Hayo, ingat hak tubuh ya!

Pembatasan waktu scrolling IG sangat terbantu ketika aplikasi tersebut dihilangkan dari smartphone. Aku perlu membuka Ipad dengan akses wifi hotspot untuk membuka IG. Selain itu akun IG diatur agar membatasi durasi pembukaan selama 60 menit. Hal ini sangat membantuku. Apalagi setelah beberapa bulan lalu hype dengan salah satu drama sampai bergabung dengan grup chat penggemarnya, aku merasa screen timeku makin bertambah. Maka pekan lalu kuputuskan untuk left dari grup chat tersebut. Toh, aku juga sedang ada prioritas lain di bulan Oktober (lagi-lagi). Persiapan untuk prioritas ini yang juga membuatku sadar diri untuk lebih mindful menggunakan waktu. Selain itu tentu tantangan 30 hari Bunda Cekatan juga membuatku memilih untuk mendahulukan hal tersebut dibandingkan membuka HP tanpa ada tujuan.

Selain itu tentu minta pertolongan kepada Allah agar bisa konsisten dan berkomitmen selama puasa. Minta dimudahkan juga saat mengerjakan tantangan 30 hari pastinya. Sampaikan bahwa apa yang kita lakukan ini agar waktu yang kita habiskan lebih produktif, lebih disukai Allah dan memudahkan saat hisab nanti.

Pekan selanjutnya aku ingin berhasil puasa dalam hal

Pekan selanjutnya aku ingin minimal tetap bisa konsisten seperti ini. Syukur-syukur jam 7 malam aku sudah bisa menjauh dari HP. Tidak muluk-muluk dulu yang penting konsisten. Ada sebuah cuplikan yang aku dapat saat mengikuti kelas NgeSlow tahun lalu. Sebuah penelitian tentang habit mengatakan bahwa habit baru akan terbentuk setelah dilakukan terus-menerus selama 40 hari (ini baru 7 hari cinta). Sedangkan untuk menghilangkan habit butuh waktu untuk ditinggalkan selama 1 tahun (nah, ini makin lagi).



Sampai ketemu lagi di jurnal puasa pekan selanjutnya. Doakan aku di sisa waktu 22 hari selanjutnya! 

Cheers. 



Comments

Popular Posts